SELAMAT DATANG DI FAIDHIL BLOG. SEMOGA BERMANFAAT BAGI PEMBACA SEKALIAN

Senin, 06 Februari 2012

AWAS HADIS PALSU DI HURU HARA RAMADHAN 2012

by Faidhil on 21:40 PM, 06-Feb-12 

Assalamualaikum,,,,,,,,,


Demi memperbaiki ke salahan saya,saya di ijinkan copas oleh saudara kita Arsya Abdirrahman,karna saya takut tergolong orang yang pendusta,ternyata dipostingan kemarin hadis nya palsu.

Afwan ya ayyuhal ikhwah.
Ternyata masih sering beredar hadits Nur'aim bin Hammad ttg huru-hara yg akan terjadi di bulan ramadhan 2012 nanti.
Kalau antum tidak tahu ilmunya dan tidak tahu perawinya, ya antum tidak usah memforward dan ikut menyebarkan hadits tsb, biar antum tidak masuk dlm golongan pendusta. Takutlah dengan ancaman hadits ini :

َﻝﺎَﻗ ٍّ ﻋَﻠِﻲ ْﻋَﻦ َ:ﻭَﺳَﻠَّﻢ ِﻋَﻠَﻴْﻪ ُ ﺍﻟﻠَّﻪ ﺻَﻠَّﻰ ِﺍﻟﻠﻪ ُﺭَﺳُﻮْﻝ َ ﻗَﺎﻝَّ: ﻋَﻠَﻲ ﺗَﻜْﺬِﺑُﻮْﺍ َﻻ ْ، ﻣَﻦ ُﻓَﺈِﻧَّﻪ ﺍﻟﻨَّﺎﺭَ ِﻓَﻠْﻴَﻠِﺞ َّ ﻋَﻠَﻲ ُﻳَﻜْﺬِﺏ .

"Dari ‘Ali radhiyallahu 'anhu , ia berkata: “Telah bersabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam , ‘Janganlah kamu berdusta atas (nama)ku, karena se-sungguhnya barangsiapa yang berdusta atas namaku, maka pasti ia masuk Neraka.’” [HSR. Ahmad (I/83 ), al- Bukhari (no. 106), Muslim (I/9 ) dan at- Tirmidzi (no. 2660)]
----- ----- ----
Inilah hadits PALSU yang masih beredar tsb :
Dari Nur'aim bin Hammad, Telah menceritakan kpd kami Abu Umar dari Ibnu Lahi'ah berkata telah menceritakan kepadaku Abdul Waahhab bin Husain dari Muhammad bin Tsaabit Al-Bunaani dari Ayahku dari Al Harits Al Hamdaani dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

" Bila telah muncul suara di bulan Ramadhan, maka akan terjadi huru- hara di bulan itu..."
Kami bertanya:
"Suara apakah, ya Rasulullah..? "
Beliau menjawab:
"Suara keras di pertengahan bulan Ramadhan pada malam Jum'at, akan muncul suara keras yang membangunkan orang tidur, menjadikan orang yang berdiri jatuh terduduk, para gadis keluar dari pingitannya, pada malam Jum'at di tahun terjadinya banyak gempa. Jika kalian telah melaksanakan shalat Subuh pada hari Jum'at, masuklah kalian ke dalam rumah kalian, tutuplah pintu-pintunya,sumbatlah lubang- lubangnya, dan selimutilah diri kalian, sumbatlah telinga2 kalian Jika kalian merasakan adanya suara menggelegar, maka bersujudlah kalian kpd Allah Subhanahu Wa Ta'ala .
Siapa perawi hadits ini? Dan ada dikitab mana hadits ini? Dan bagaimana penilaian para ulama ahli hadits ttg hadits ini? Akan dijelaskan segera...
Ini penjelasan lengkapnya :

"Hadits ini dikeluarkan oleh Nu’aim bin Hammad ( ﺣﻤﺎﺩ ﻧﻌﻴﻢ ﺑﻦ ) di dalam kitab al-Fitan ( ﺍﻟﻔﺘﻦ) dari Ibnu Mas’ud ﻋﻨﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺭﺿﻲ [Al Fitan 1/228 No.738] .
Juga terdapat dalam Riwayat Al Haitsam Asy-Syaasyi dalam Musnad Asy Syaasyi 2/45 No.826.
Di dalam sanadnya ada Ibn Lahi’ah ( ﻟﻬﻴﻌﺔ ﺍﺑﻦ ), dan ia adalah seorang yang lemah/dhaif, di dalam sanadnya juga ada ‘Abd al-Wahhab bin Husain ( ﺣﺴﻴﻦ ﺑﻦ ﺍﻟﻮﺍﺏ ﻋﺒﺪ ), dan ia seorang majhul/tidak dikenal,seperti yang dinyatakan oleh alHakim dan Ibn Hajar.
Ada juga di dalam sanadnya rawi bernama Muhammad bin Thabit al- Banani ( ﺍﻟﺒﻨﺎﻧﻲ ﺛﺎﺑﺖ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ), beliau di lemahkan oleh Ibn Hibban dan Ibn ‘Adiy ( ﻋﺪﻱ ﺍﺑﻦ ), di dalamnya juga ada al-Harith al-A’war al-Hamdaniy ( ﺍﻟﻬﻤﺪﺍﻧﻲ ﺍﻷﻋﻮﺭ ﺍﻟﺤﺎﺭﺙ ) dia termasuk pendusta hadith seperti yang dijelaskan oleh al-Sya’biy , Abu Hatim dan Ibn al- Madiniy.
Abu Zur'ah berkata:
“Tidak dijadikan hujjah dengan haditsnya.
Ringkasan kedudukan hadits:
1. Al-Hakim mengatakan hadits ini teksnya ganjil.
2. Adz-Dzahabi berkata: (Hadits ini) PALSU.
Adz-Dzahabi juga berkomentar tentang Nu’aim bin Hammad ini :
“Nu’aim memang termasuk salah seorang yang banyak ilmunya, tetapi hati kita tidak tenang menerima hadits yang diriwayatkannya.
Ini menandakan bahwa sosok Nu’aim,meskipun menguasai banyak hadits, namun tidak mendapat tempat di kalangan para ulama hadits.
Dan banyak hadits yang ia riwayatkan bukan hanya lemah (dhaif), tetapi bahkan palsu.
Termasuk hadits diatas.
3. Ibn al-Jauzi menjelaskan hadits ini sebagai hadits palsu di dalam kitabnya Al-Maudhu' aat.
4. Ibnu Hajar berkata tentang Nuaim bin Hammad, sebagai perawi yg hafalan haditsnya lemah, sehingga hadits yg dikemukakan tdk layak dijadikan hujjah..
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata:
“Ia benar, akan tetapi banyak salah. (Lihat Taqriibut Tahdziib II/250 no. 7192) Dan hadits ini Maudhu' sebagaimana terdapat dalam Kitab Silsilah Adh Dha'iifah 13/1058-1061 No. 6471 oleh Syaikh Al Albani.
Wallahu a’lam.

Minggu, 05 Februari 2012

PTK PENGGUNAAN MOLYMOD DARI TERONG RIMBANG GUNA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWATENTANG KONSEP IKATAN KIMIA DAN BENTUK MOLEKUL PADA MATAPELAJARAN KIMIA SMA NEG .I SIBREH SUKAMAKMUR


PTK
PENGGUNAAN  MOLYMOD  DARI  TERONG  RIMBANG  GUNA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWATENTANG
 KONSEP IKATAN KIMIA DAN BENTUK MOLEKUL
 PADA   MATAPELAJARAN   KIMIA SMA NEG .I
SIBREH  SUKAMAKMUR
                                                                           
OLEH   :  Dra. Khairiah, M. Pd
Nip            :  196206161992032005

ABSTRAK
Penelitian ini menerapkan pembelajaran pemahaman tentang ikatan kimia dan bentuk molekul dengan menggunakan alat peraga terong rimbang (Trueng cawing) dengan pendekatan pada konsep-konsep ikatan kimia dan cara meramalkan bentuk molekul bentuk proses dasar yang melibatkan siswa dalam aktivitas mengindentifikasi, pemahaman dan menemukan masalah-masalah yang dihadapinya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, yaitu kelas XI.IA2 SMA Neg.1 Sibreh Sukamamur yang berjumlah 21 siswa. Instrument yang dipakai adalah tes Essay (tiap siklus 4 item ), disini dilakukan 3 siklus I, 11, dan III serta LKS, lembar observasi aktivitas siswa dan observasi aktifitas guru.Hasil penelitian siklus, I oleh pengamat I nilai rata-rata aktivitas siswa adalah 66,9% 65% dan oleh pengamat II pada pertemuan 3 dan 4 adalah 71% sedangkan nilai ketuntasan belajar siswa oleh pengamat 61,3% dari 21 jumlah siswa. Pada siklus I belum tercapai indicator keberhasilan yang diharapkan oleh peneliti, sehingga peneliti melanjutkannya, pada siklus 11.
Pada siklus II ini oleh pengamat I nilai rata-rata siswa 77,7% dan oleh pengamat II 82,9% dan nilai ketuntasan hasil belajar oleh pengamat 83.5% dari 21 siswa. Pada siklus II ini indicator keberhasilan ini belum tercapai. Dengan demikian peneliti melanjutkan siklus ke III pada siklus ini mencapai target standar kelulusan, dengan penggunaan molymud terong rimbang dapat meningkatkan pemahaman siswa dapat digunakan dalam upaya meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa pada materi pokok Struktur atom, sistim periodik dan ikatan kimia serta, bentuk-­bentuk molekul pada  kelas XI.IA2 semester ganjil SMA Neg.I Sibreh Sukamamur Tahun Pelajaran 2008/2009.           
Kata Kunci :   Molymod dari Terong Rimbang untuk
Pemahaman siswa tentang ikatan kimia danbentmelekul.
THE USE OF MOLYMOD FROM RIMBANG EGGPLANT TO IMPROVE STUDENT’S UNDERSTANDING ABOUT THE CONCEPT OF CHEMICAL BONDING AND MOLECULAR SHAPE ON CHEMISTRY SUBJECT IN
 STATE SENIOR HIGH SCHOOL 1 SIBREH
OF SUKAMAKMUR IN 2009

ABSTRACT


This research applied the lesson of understanding about chemical bonding and molecular shape by using props, Rimbang eggplant (Trueng Cawing), with the approach on the concept of chemical bonding and how to predict molecular shape of the basic processes that involve students in activities of identifying, understanding and finding the problems faced. Type of the research used was class action research, which was class XI.IA2 of State Senior High School 1 Sibreh of Sukamakmur amounting to 21 students. Instrument used was essay test (4 items for each cycle), in this research there were 3 cycles; cycle I, II, III and also students’ worksheet, students’ activity observation sheet, and teachers’ activity observation sheet.
            The result of the research on cycle I by observer I, the average value of students’ activities was 66.9% 65% and by observer II on third and fourth meeting was 71%, whereas the value of students learning completeness was 61.3% of 21 students. On cycle I the indicator of success expected by the researcher was not achieved yet, therefore the researcher continued it to cycle II.
            On cycle II, by observer I, the students’ average value was 77.7% and by observer II was 82.9%, the value of students learning completeness was 83.5% of 21 students. On this cycle II the indicator of success was not achieved yet. Therefore, the researcher continued it to cycle III. On this cycle, the target of standard completeness was achieved. The use of molymod from Rimbang Eggplant could improve students’ understanding and could be applied in the effort to increase activities and achievements of students in learning atom structure, periodic system, chemical bonding, and molecular shapes at class XI.IA2 of Senior High School 1 Sibreh of Sukamakmur in odd semester, academic year of 2008/2009.

Keywords       : Molymod from rimbang eggplant to improve students’
   understanding about the chemical bonding and molecular  shape.







 
A.  Pendahuluan

    Latar Belakang Masalah
            Ilmu kimia secara umum termasuk dalam ilmu pengetahuan alam salah satu bagian dari pendidikan umum lainnya, memiliki peranan penting dalam peningkatan mutu pendidikan kususnya menghasilkan siswa yang berkualitas, yaitu siswa yang mampu berfikir kritis, kreatif, logis dan berinisiatif dalam menelaah bentuk-bentuk molekul yang mempelajari gejala–gejala alam, dan mengkhususkan diri di dalam mempelajari struktur, susunan, sifat, dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi .
            Ketika guru menjelaskan konsep bentuk molekul dengan metode ceramah dan hanya menggunakan papan tulis sebagai media untuk menggambar bentuk molekul tersebut secara tiga dimensi. Contoh permasalahan tersebut adalah siswa tidak dapat membedakan bentuk molekul segi tiga planar dengan segitiga pyramid, karena dalam gambar satu demensi bentuk molekul segitiga planar dan segitiga pyramida sangat mirip apalagi jika guru yang menggambar tidak menguasai teknik menggambar tiga dimensi. Untuk membantu siswa memahami konsep bentuk molekul dibutuhkan alat peraga yang disebut molymud.  Hanya saja molymud  jarang disediakan  di sekolah dengan berbagai pertimbangan. Menyisati hal tersebut maka dapat digunakan molymud sederhana yang dibuat dengan buah terong rimbang (Aceh: trueng cawing)
       
    
  Masalah                                                           
Bagaimana pembelajaran konsep molekul yang digunakan alat peraga molymud terong rimbang yang dapat meningkatkan pemahaman siswadi kelas XI.IA2.SMA Sibreh.
.
  Cara Pemecahan Masalah
            Untuk memecah masalah tersebut, maka dalam pembelajaran kimia pada konsep bentuk molekul harus menggunakan alat peraga. Penggunaan alat peraga dipilih karena pada dasarnya  siswa kesulitan membayangkan dan mengapresiasikan suatu bentuk molekul yang bersift abstrak menjadi lebih nyata. Kesulitan siswa semakin tinggi ketika mareka harus menghubungkan  rumus-rumus penentuan bentuk sustu molekul kemudian menggambarkannya.
Dengan penggunaan alat peraga berupa molymud sederhana dari terong rimbang diharapkan dapat membantu siswa memahami istilah-istilah bentuk molekul , misalnya linier, trigonal piramida, trigonal planar, tetrahedral, angular, trigonal bipiramida, bentuk T , dan lain-lain.

 Tujuan  Penelitian
         Berdasarkan rumusan masalah  yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan  penelitian  adalah:
1.      untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam konsep bentuk molekul melalui pembelajaran konsep yang menggunakan molymud terong rimbang di kelas XI.IA2
2.      untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam mempelajari konsep molekul melalui pembelajaran konsep yang menggunakan molymud terong rimbang di kelas XI.IA2

  Manfaat Penelitian
1.      Siswa dapat meningkatkan pemahaman terhadap konsep teoritis, yang bersifat abstrak melalui alat peraga.
2.      Guru  memiliki tambahan variasi alat peraga sederhana dalam pelajaran kimia dapat menambah kereaktivitasnya  dalam pembuatan alat peraga.
3.      SMA  Negeri I  Sibreh dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai pertimbangan dalam menambah khasanah pengetahuan tentang media pendukung kegiatan pembelajaran.
4.      Peneliti dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai pendukung pemikiran tentang  penelitian pendidikan untuk mengembangkan metoda dan media pembelajaran

B. Kerangka Teori
     Konsep Pembelajaran
        Perlakuan itu akan manusiawi apa bila mempertimbangkan kapasitas dan potensi-potensi yang ada pada manusia, demikian pula tujuan yang hendak dicapai akan manusiawi  memanifestasikan  aspek-aspek kemanusiaan .


 Makna Belajar
          Belajar adalah suatu proses komplek yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya..
.
 Hasil Belajar
            Untuk memahami kegiatan yang disebut  “belajar”, perlu dilakukan analisis untuk menemukan persoalan-persoalan apa yang terlibat di dalam kegiatan belajar mengajar. Belajar adalah suatu proses. pembelajaran siswa baik dalam aspek kognetif, afektif, dan psikomotorik.              
   Macam macam Metode Penelitian
    . Dengan demikian metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan, antara lain metode ceramah, diskusi demontrasi dan eksperimen.
 Pembelajaran kimia
     Tahap Pembentukan Konsep, tahap aplikasi konsep, tahap pemantapan konsep,dan tahap penilaian.
  Pengertian Ikatan Kimia
      Ikatan kimia adalah gaya tarik menarik antar atom atom sehingga atom tersebut tetap berada dalam keadaan bersama sama.
  Cara meramalkan bentuk molekul
      Tentukan atom pusat, tentukan komfigurasinya, hitung elektron dikulit terakhir dan hitung PEB dan PEI.
Bentuk bentuk Molekul antara lain , Lenier. Segi tiga datar, tetrahedron, dll
Penggunaan Alat Peraga, alat peraga digunakan terong rimbang ( boh trueng cawing).

 Hipotesis Tindakan
       Melalui penggunaan molymud dari terong rimbang dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang bentuk- bentuk molekul  pada bidang study kimia kelas XI.IA2  semester ganjil.

C. Rencana Penelitian
     Sitting Penelitian
       Penelitian tindakan kelas (PTK ) yang dikenal dengan nama  Clasroom Action Riseach (CAR) merupakan model penelitian yang dikembangkan di keles ide tentang PTK pertama dikembangkan oleh Kurt Lewis pada tahun 1946. Inti gagasan Lewis ini selanjutnya dikembangkan oleh  ahli akli lain yaitu Stephen Kemmis dll. Menurut  ( Aqib 2006: 12) ada tiga kata yang membentuk pengertian  PTK berarti ada tiga kata pula dapat diterangkan, yaitu
1.  Penelitian  kegiatan mencermati suatu objec, menggunakan aturan metodelogi tertentu untuk memperoleh data atau informasi  yang bermanfaat   untuk meningkatkan mutu dari sesuatu hal yang menarik minat dan penting  bagi peneliti.



 Subjek Penelitian.
        Penelitian  dilakukan pada siswa keles  XI.IA2 Neger  I Sibreh  semester  ganjil,  jumlah siswa  sebanyak 21 orang terdiri dari  3  siswa laki dan 18 siswa perempuan.

Prosedur Penelitian
 Penelitian ini terbagi dua siklus, setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi evaluasi dan refleksi

Tahap perencanaan
            Pada tahap perencanaan  langkah-langkah yang  dilaksanakan  menyiapkan silabus, rencana pembelajaran, lembar kerja siswa (LKS), lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi kinerja guru, dan menyusun  alat evaluasi  dalam bentuk uraian.

Tahap Pelaksanaan
          Pelaksanan siklus 1, pertemuan  pertama, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, membuka pelajaran dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan  ikatan kimia , bentuk –bentuk molekul. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil eksperimen yang  homogen terdiri dari 4- 5 siswa  dan membimbing kelompok kecil  melakukan percobaan sub ikatan kimia  bentuk -bentuk molekul dilanjutkan dengan diskusi.
.
 Rencana Tindakan
 3 siklus   pada siklus ke 2 belum mendekati target yang diharapkan,  maka peneliti melanjutkan siklus 3.

Evaluasi                                                              
   Akhir peleksanaan tindakan, dilakukan evaluasi  untuk mengukur  pengguasaan konsep.
Subjek penelitian  siswa kelas XI.IA2 SMA Sibreh   berjumlah 21orang .

Variabel Yang Diteliti
 Variable: siswa,  guru, bahan pelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi, lingkungan belajar, cara belajar siswa, kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan, dan inplementasi berbagai metode mengajar di kelas dan lain-lain. .                                         
 Rencana tindakan.
 PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur terdiri empat tahap:
                
1.   Perencanaan  (Planning ),tahap awal
2.  Tindakan  (Action), perencanaan yang telah disebut.
3.  Pengamatan ( Observasion).  .
4.  Refleksi (Reflection), mengkaji apa yang telah dilakukan
            .
Berdasarkan skema di atas, maka prosedur penelitian yang akan dilakukan yait
      a.       Membuat garis besar alur kegiatan penelitian
           b     Membuat perangkat pembelajaran RPP dan LKS serta lembar observas
           c.    Membuat alat pengumpul data atau instrumen penelitian.
           d.    Melakukan tindakan pertama yaitu pembelajaran materi pemahaman bentuk-   bentuk molekul dengan menggunakan alat peraga terong rimbang.


  Data danTeknik Pengumpulan Data
1.      Data tentang aktifitas siswa akan dikumpulkan dengan menggunakan observasi..   Pengamatan akan dilakukan oleh 4 orang tim peneliti, yang masing-masing akan mengamati 3 orang siswa yang dipilih dari siswa kelompok atas, sedang, dan kel ompok rendah.
2.      Data prestasi belajar siswa akan dikumpulkan melalui tes awal dan tes akhir mempelajari .bentuk-bentuk molekul. Selanjutnya hasil tes awal akan.

 Instrumen Pengumpulan Data.
1.      Lembar observasi, yang berisi berbagai macam aktifitas yang dilakukan oleh siswa  proses pembelajaran.
2.      Soal tese, dan wawacara  yang berisikan pertanyaan-pertanyaan tentang    tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran.
                                                                           
  Indikator Kinerja
.           Data hasil observasi akan dihitung dengan menggunakan persentase, dengan terlebih dahulu dihitung rata-rata waktu terjadinya kategori pengamatan tertentu. Selanjutnya data tersebut akan dibandingkan dengan criteria aktitifitas siswa dikatakan aktif, sebagaimana tercantum pada table berikut:

   Tabel  1.   Kriteria Batasan Waktu Ideal untuk Aktivitas Siswa
Aktivitas Siswa
Waktu Ideal (%)
Toleransi Keefektifan (%)
1.
Mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru
10
5 – 15
2.
Membaca dan memahami Buku Siswa
20
15 – 25
3.
Mengerjakan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
30
25 – 35
4.
Berdiskusi/bertanya antara siswa dan guru
10
  5 – 15
5.
Berdiskusi/bertanya sesama siswa
20
15 – 25
6.
Mengerjakan Kuis
10
  5 – 15
7.
Perilaku yang tidak relevan dengan kegiatan pembelajaran
0
0 – 5

Aktifitas siswa dikataka efektif bila sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dengan toleransi sebesar 5%.
1.                  Hasil tes akan diolah dengan membandingkan hasil tes dengan skor ketuntasan minimal (KKM) pelajaran kimia kelas XI.IA2 pada SMA N I Sibreh yaitu sebesar 65 Jika skor yang diperoleh sama atau lebih dari KKM maka siswa tersebut dikatakan tuntas belajar, selanjutnya jika 85% siswa telah mengalami ketuntasan belajar maka dapat diambil kesimpulan bahwa kelas tersebut telah mengalami ketuntasa
2.                  Data hasil awal tes dan tes akhir akan digunakan dengan menggujakan uji T untuk menentukan besarnya peningk atan

 Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil Penelitian
       Dari hasil pemberian tes pada siswa SMA N  I  Sibreh Kelas XI.IA2 semester  I diperoleh data mengenai pembelajaran dengan menerapkan pendekatan atau pemahaman bentuk-bentuk molekul pada materi ikatan kimia dan bentuk-bentuk molekul. Analisis dilakukan untuk mendapatkan jawaban bagi pertanyaan penelitian. Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research ) yang merupakan suatu rangkaian proses sebagai upaya meningkatkan pemahaman hasil belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus pembelajaran, di mana tiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu  : Perencanaan (planning ), Tindakan  ( Action ), Pengamatan (Observation) dan Refleksi ( Reflection ).
                Data hasil penelitian  berupa hasil tes dan observasi aktivitas siswa. Hasil tes untuk melihat kemampuan awal dan akhir siswa. Sedangkan hasil pengamatan (observasi) untuk melihat peningkatan aktifitas siswa selama proses pembelajaran pemahaman bentuk-bentuk molekul
                Pada tahap Perencanaan langkah langkah yang dilaksanakan adalah menyiapkan  silabus, rencana pembelajaran, LKS lembar Observasi aktivitas siswa, lembar observasi kinerja guru dan menyusun alat evaluasi
                Pada tahap siklus pertama , pertemuan pertama, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, membuka pelajaran dengan mengajukan pertanyaan pertanyaan yang berhubungan dengan ikatan kimia, bentuk bentuk molekul . guru membagi siswa dalam kelompok kecil eksperimen yang terdiri dari  4- 5 siswa kemudian memberikan LKS dan membinbing kelompok , tiap kelompok dibagi tiga tingkat yaitu tingkat atas tingkat tengah dan tingkat bawah , tiap tingkat tersebut di observer oleh 1 observer yang terlebih dahulu diatur sebelum pembelajaran dimulai

1. HASIL SIKLUS  I
   Tabel Frekwensi Siswa yang melakukan aktivitas Pada Siklus  I

N0
Katagori Aspek yang diamati
Siswa yang aktif
4 orang Pengamat
f
    %   
1
Mendengarkan /memperhatikan penjelasan guru
54
28.28
2
Mengamati demontrasi
32
16.75
3
Mengerjakan LKS
20
10.47
4
Berdiskusi/bertanya antara siswa dan guru
15
7.85
5
Mengerjakan kuis/ Merangkai molekul
35
18.32
6
Kerapian Merangkai molekul
30
15.7
7
Prilaku yang tidak relevan
5
2.62

         Pada siklus I, aktivitas siswa dari observasi yang dilakukan opleh observer menunjukkan adanya peningkatan aktivitas. Pengamat  I, Pengamat  II,  mengamati pada waktu pembelajaran yang berbeda dengan  4 kali pertemuan .
         Pada Siklus  I ini Pengamat  I, Pengamat II, P juga mengamati aktivitas guru,  Observasi mengamati aktivitas guru sewaktu pembelajaran sedang berlansung
          Pada siklus I siswa yang melakukan aktifitas dalam frekwensi yang tertinggi 28.28 % dan yang terendah  2.62 %

PEMBAHASAN
          Pada siklus  I pertemuan 1 dan 2, masalah ketuntasan hasil belajar siswa jauh di bawah nilai standar ketuntasan. Belajar minimal  KKM siswa nilai rata- rata yang tidak tuntas 4 orang siswa, dengan nilai di bawah > 61 (38,7% ). Adapun penyebab ketidak tuntasan nya adalah karena kurangnya minat dan aktivitas siswa selama dalam pembelajaran.  Kimia disebabkan kurangnya  guru dalam menjelaskan dan mendemontrasikan materi pokok yang diajarkan, tetapi pada siklus satu  pertemuan 3 dan 4 menunjukkan, sedikit peningkatan, nilai rata-rata aktivitas siswa  dari 66,9% menjadi 71%, kenaikanaktivitas dan nilai siswa ini dikarenakan adanya perbaikan  cara mengajar guru yang mampu memotivasi siswa ini dalam membimbing dan mengerjakan soal-soal, misalnya dengan cara memberi nilai yang lebih tinggi kepada siswa yang mampu, tetapi hasil ini juga belum mencapai target tuntas. Oleh karena itu peneliti melanjutkan pada siklus .

E.  Kesimpulan dan Saran
      Kesimpulan
        Dari hasil penelitian, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan :
 1. Aktivitas siswa selama pembelajaran dengan pemahaman bentuk molekul         pada materi pokok  bentuk molekul di Kelas XI  / IPA1 semester  I SMA N  I Sibreh menunjukkan adanya peningkatan. Pada siklus  I  persentase aktivitas siswa oleh pengamat  I rata-rata 66,9% untuk pertemuan I dan  II, sedangkan oleh pengamat  3 dan 4 nilai rata rata 71%  pada pertemuan  3  dan  4 dengan keriteria aktiv selama proses pembelajaran.
3.             Hasil belajar siswa pada siklus  I belum mencapai target KKM, masih   terdapatnya yang belum tuntas sebanyak 4 Siswa (38,7%), maka peneliti melanjutkan pada siklus  II. Pada siklus  II ini hasil belajar siswa mengalami peningkatan Siswa yang belum mencapai ketuntasan  1 siswa (4,7 %) Dari jumlah 21 siswa, sehingga tercapai indikator.

  Saran-saran
             Berdasarkan kesimpulan di atas, maka ada beberapa hal yang perlu  dipertimbangkan dan disarankan sebagai berikut :
1. Pembelajaran dengan menerapkan pendekatan  dan pemahaman Bentuk molekul dengan menggunakan terong rimbang (aceh troeng Cawing ) dapat digunakan sebagai salah satu alternativ dalam Pembelajaran Kimia untuk meningkatkn hasil belajar siswa.
2.  Bagi guru harus memperhatikan  pengetahuan awal yang dimliki Siswa sebeluim pembelajaran diberikan, agar dapat dilakukan Tindakan yang tepat bagi siswa.
3.  Dengan adanya penelitian tindakan kelas dilakukan oleh guru, diharapkan   adanya peningkatan cara mengajar peserta didik.




Oleh Dra.Khairiah,M.Pd  
SMA Negri 1 Sibreh Suka Makmur Aceh Besar. ACEH